Ngambon (Djanggleng) – Siang ini, Senin (14/07/2014) bertempat di Balai Desa Sengon 6 mahasiswa KKN-PPM UGM melakukan perkenalan sekaligus penyampaian program-program kegiatan di desa Sengon. Dihadiri oleh Kepala Desa beserta Perangkatnya, Ketua BPD, Ketua RT/RW, Ketua TP-PKK Desa Sengon beserta anggotanya, Tokoh Masyarakat dan Karang Taruna, acara yang dimulai setelah Sholat Dzuhur berlangsung lancar. Para undangan hadir untuk melihat lebih dekat mahasiswa-mahasiswa dari salah satu universitas terbaik di Yogyakarta tersebut. Keenam mahasiswa tersebut adalah Halwan Fuad B.A (Kedokteran), Eky Susilo Wardhana (Peternakan), Muh. Nurul Hakim (MIPA), Vitri Vilanti (Ekonomika dan Bisnis), Shaffira Muna Utami (Ilmu Budaya) dan Ria Afifah Almas (MIPA). Acara dibuka oleh sambutan dari Ketua BPD, Wahab. Wahab menyampaikan selamat datang di Desa Sengon.”Selamat Datang, silakan berbaur dan berbagi dengan masyarakat kami semoga kerasan”, katanya disambut senyum para mahasiswa. Wahab juga mengharapkan dengan adanya KKN tahun ini dapat memberikan manfaat bagi warga Desa Sengon demi kemajuan dan peningkatan masyarakat.
Kepala Desa Sengon, Guk Yulianto, juga mengungkapkan hal senada. Pak Guk, panggilan akrabnya, menjelaskan tujuan para mahasiswa ini ditempatkan di Bojonegoro. “Karena Rektor UGM Yogyakarta juga orang asli Bojonegoro agar mahasiswanya mengetahui sejarah kampung halaman beliau”, jelas pria yang pernah menjabat Desa Sengon selama 2 periode ini. Pak Guk juga berharap, setelah para mahasiswa menyelesaikan program KKN di Desa Sengon dapat membawa oleh-oleh dan sebaliknya memberikan oleh-oleh kepada warga Desa. “Oleh-olehnya berupa ilmu pengetahuan”, tambahnya. Pak Guk rencananya akan mengedepankan potensi peternakan dan pertanian yang ada di Desa Sengon.
Kepala Desa Sengon, Guk Yulianto bersama Mahasiswa KKN-PPM UGM Yogyakarta |
Setelah mendengarkan sambutan dari Kepala Desa Sengon, satu persatu mahasiswa KKN-PPM UGM menyampaikan program-program dari masing-masing cluster. Program pertama disampaikan oleh Halwan Fuad dari Fakultas Kedokteran. Program utamanya adalah penggalian dan peningkatan potensi-potensi kesehatan melalui Polindes, Posyandu dan Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan gratis juga menjadi salah satu programnya. Halwan juga akan membantu pemerintah desa menyukseskan program ODF kepada warga.
Sedangkan program dari Peternakan disampaikan oleh Eky Susilo Wardhana. Eky menyampaikan beberapa program yang akan diterapkan di Desa Sengon selama masa KKN. Pertama, pembuatan pupuk cair dari kompos untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia. “Biayanya lebih murah daripada pupuk kimia yang semakin mahal”, katanya. Kedua, pembuatan pakan ternak fermentasi yang bahan-bahannya berasal dari lokal desa Sengon, misalnya dari gedebog pisang. “Alternatif selain bahan-bahan yang biasa dipakai untuk fermentasi seperti rendeng kedelai, kopra maupun jerami”, tambahnya. Ketiga, Pelatihan Inseminasi Buatan (IB) pada ayam. IB ini biasanya dilakukan pada Kambing atau Sapi. “Kali ini akan kita terapkan pada Ayam”, kata mahasiswa semester 6 ini. Terakhir adalah pembuatan alat penetasan telur. Alat ini akan membantu peternak ayam agar hasil yang didapatkan lebih meningkat lagi.
Selama penyampaian program, para mahasiswa juga melayani beberapa pertanyaan dari undangan yang hadir. Kebanyakan pertanyaan mereka seputar peternakan dan kesehatan. Mereka tidak sabar untuk segera mewujudkan program-program yang ditawarkan oleh mahasiswa KKN ini. “pengen segera praktek, karena programnya cocok untuk kami orang desa”, kata Pinarsih, anggota PKK Desa Sengon. Muhammad Nurul Hakim, mahasiswa fakultas MIPA jurusan Ilmu Komputer menyampaikan kepada warga bahwa ke depannya Desa Sengon akan mempunyai website sendiri untuk memuat informasi-informasi seputar kegiatan di Desa. Hakim akan dibantu oleh Karang Taruna Desa Sengon dalam pengelolaan website tersebut. “Kita jangan mau kalah dengan desa lain yang juga punya blog KIM dan Web Desa (WebDes)”, katanya.
Pogram terakhir disampaikan Shaffira Muna Utami dari Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa program yang akan diterapkan di Desa Sengon diantaranya adalah pelatihan pembuatan Batik tulis. “Kita akan praktek membuat dasar-dasar pembuatan batik tulis agar nanti bisa dikembangkan sendiri”, jelasnya. Membuat batik dalam skala besar membutuhkan biaya dan modal yang tidak sedikit. “Nanti alat-alat yang diperlukan akan disediakan oleh Ibu Kepala Desa”, sahut Guk Yulianto. Warga dan Mahasiswa menyambut baik dukungan dari pemerintah Desa Sengon beserta jajarannya demi terciptanya kemajuan di Desa Sengon khususnya dan di Kecamatan Ngambon pada umumnya. Acara ditutup dengan do’a bersama dengan harapan bersama agar kegiatan selama 2 bulan di Desa Sengon berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti. (kang/dj)
0 komentar:
Posting Komentar