::::SELAMAT HARI JADI KOTA BOJONEGORO KE-337, BOJONEGORO SEHAT PRODUKTIF DAN BAHAGIA, BOJONEGORO MATOH ::::

Akibat Hujan, Tanaman Tembakau Rusak

Ditulis Oleh Unknown pada Kamis, 26 Juni 2014 | Kamis, Juni 26, 2014

Ngambon (Djanggleng)-Nasib kurang beruntung dialami oleh Warkam (54 tahun). Bagaimana tidak, belum ada sehari menanam tembakau, sudah diguyur hujan deras pada malam harinya. Petani dari Desa Sengon Kecamatan Ngambon ini sudah mempersiapkan dederan (tunas tembakau) jauh-jauh hari untuk ditanam di sawahnya yang terletak di Desa Bondol. Seperti biasa, Warkam bersama istrinya Parmi (48 tahun) datang ke sawahnya dengan membawa sekitar 1.000 batang dederan tembakau. Sesampainya di lokasi, mereka langsung turun ke sawah dan menanam satu persatu dederan tersebut. Tak butuh waktu lama, dalam waktu kurang dari 3 jam, mereka sudah menyelesaikan tugasnya. Esok harinya, keduanya dengan terpaksa memungut tunas tembakau yang layu akibat guyuran hujan semalan. “Banyak yang rusak, apalagi benih yang masih kecil”, kata Warkam, sambil mengambil tembakau yang rusak. Warkam tak menduga tembakaunya akan rusak, karena siang harinya sangat terik dan cerah. Tak ada tanda-tanda hujan apalagi mendung. Warkam mengaku, awalnya tidak berniat menanam tembakau dengan pertimbangan harganya tak mampu menutup biaya penanaman dan proses perawatan. “Mrepet, mas,” sahutnya dengan logat jawa.

Warkam adalah salah satu dari beberapa petani di wilayah Ngambon dan sekitarnya yang mengaku berspekulasi menanam tembakau. Jika kebanyakan dari mereka memilih menanam cabai dengan pertimbangan harga jual yang tinggi. Jika panen, para tengkulak membeli cabai-cabai mereka dengan harga antara Rp. 20.000,00-Rp. 25.000,00 per-kg. Perawatan dan biaya pupuk yang relatif murah juga menjadi pertimbangan lain para petani. Musim yang tak menentu, kadang panas kadang hujan pada sore harinya, membuat musim tanam kali ini menjadi musim yang membingungkan petani. “Bingung, mas. Mau tanam apa, lha wong musimnya gak jelas”, kata Darmo, petani dari Desa Bondol. Jika tahun lalu menanam tembakau, lain lagi musim ini. Darmo juga memilih menanam cabai daripada tembakau karena perimbangan harga jual dan perawatan yang relatif mudah. “Kalau tanam tembakau, takut gagal panen”, tukasnya. (kang/djanggleng)

Ditulis Oleh : Unknown ~KIM DJANGGLENG

kim djanggleng Anda sedang membaca artikel berjudul Akibat Hujan, Tanaman Tembakau Rusak yang ditulis oleh KIM DJANGGLENG yang berisi tentang : Anda diperbolehkan mengcopy paste artikel ini tanpa seijin admin asal mencantumkan backlink.

Blog, Updated at: Kamis, Juni 26, 2014

0 komentar:

Posting Komentar

KANAL BOJONEGORO

Relawan TIK Bojonegoro

Blogger Bojonegoro

MEDIA BOJONEGORO

KIM Djanggleng
Kanal Bojonegoro
Blogger Bojonegoro
Halo Bojonegoro
Blog Desa
Malowopati Web Design
R-TIK Bojonegoro
PPID Bojonegoro
indahnya bengawan bojonegoro
KIM Djanggleng