![]() |
Pengaspalan Jalan Raya Ngambon |
Ngambon (Djanggleng)-Jalan merupakan faktor utama dalam kelancaran transportasi, dalam berbagai hal jalan adalah keutamaan yang harus diperbaiki demi terjaganya stabilitas ekonomi di suatu daerah. Sesuai kebijakan jalan poros antar kecamatan memang menggunakan aspal goreng dan jalan gang menggunakan paving. Tapi tak sedikit juga kebanyakan jalan poros kecamatan cuma menggunakan sistem tambal sulam yaitu dengan aspal godok dan itu pun hanya bersifat sementara ketahanannya. Tapi semuanya disesuaikan dengan anggaran dan juga kontruksi tanah yang ada di Kabupaten Bojonegoro yang notabennya termasuk jenis tanah gerak. Ngambon, 28 Juni 2014 malam sekitar habis tarawih terlihat beberapa dum truck berjajar disepanjang jalan Raya Ngambon mulai depan SD Ngambon I sampai dengan depan lapangan desa Ngambon. Sekitar Pukul 20.00 pengaspalan pun dimulai. “Nah iki loo sing di enteni, rezki bulan romadhon dalane malih alus”, (nah ini loo yang ditunggu, rezki bulan ramdhan jalannya halus), Ucap salah satu warga desa Ngambon.
Proses pengaspalan pun berjalan dengan lancar, ± 1 km mulai dari depan SDN Ngambon I sampai dengan Dusun Badekan sebelah utara kantor Balai desa Ngambon. “Kami sebagai karyawan menjalankan proses malam hari dikarenakan agar tidak mengganggu transportasi pada siang hari dan mempercepat pekerjaan kami”, Kata salah satu Pekerja. Proses pengaspalan adalah sebagai berikut :
- Penghamparan material pondasi bawah
penghamparan material pondasi bawah berupa batu kali menggunakan alat transportasi dump truk kemudian diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat tandem roller, pekerjaan perataan dengan tandem roller di lakukan lagi pada saat penghamparan lapis pondasi atas, dan lapir permukaan. Pada saat penghamparan material pondasi dilakukan pekerjaan pengukuran elevasi urugan dengan alat teodolit dan perlengkapanya.
- Penghamparan lapis asphalt
setelah lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah penghamparan asphalt yang sebelumya sudah dipanaskan terlebih dahulu sehingga mencair. Untuk menghamparkan asphalt digunakan alat asphalt finisher. Setelah asphalt berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan dengan buldozer hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan. Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataanjalan raya dengan alat peneumatic roller.
Inilah wujud komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro untuk selalu mementingkan rakyatnya terutama yang terus dikeluhkan memang jalan. Tetapi tidak bisa mengelak fakta bahwa belum semuanya memperoleh jalan yang baik karena Pemerintah Daerah harus mengedepankan pembangunan berimbang disegala bidang pembangunan. (didik/djanggleng)
Dalan e wis alus,,nek numpak sepeda montor jo banter2......
BalasHapusSiiip lahh,,,sekarang kalo lewat Ngambon sdh tidak males lagi...hehehehe
BalasHapus