![]() |
Warga sedang Ngangsu Air |
Ngambon (Djanggleng)-Darmo (44 tahun) warga Desa Bondol, siang itu (29/06/2014) tampak mulai letih. Dalam kondisi berpuasa, dia harus ngangsu (menimba air) dari sumur yang letaknya 500 meter dari tempat tinggalnya. Selain sebagai persediaan air mandi, sebagian air tersebut juga digunakan untuk minum. Darmo mengaku setiap harinya, paling tidak sebanyak 6 timba air harus dia angkut ke rumahnya dengan berjalan kaki. Walaupun dalam kondisi panas terik matahari, tak menyurutkan niatnya demi mencukupi kebutuhan air di keluarganya.”Mau gimana lagi, pak. Pompa airnya sudah tak mau mengeluarkan air lagi”, katanya di sela-sela menimba air.
Darmo adalah salah satu dari sekian warga desa Bondol yang kekurangan air bersih. Selain untuk mandi dan air minum, air tersebut juga sering digunakan untuk menyirami tembakau maupun cabai. Dengan persediaan air dalam sumur yang tak lagi melimpah, mereka harus pandai mengatur waktu pengambilan. Kadang dini hari bahkan malam hari ada juga yang mengambil air. “Kalau sudah siang, biasanya airnya tinggal sedikit”, kata Marni (35 Tahun) warga setempat. Walaupun beberapa hari terakhir masih ada beberapa kali hujan, tapi tak mampu membuat sumur sumber air menjadi melimpah. Warga mengharapkan, di desanya ada tandon air yang dapat memenuhi kebutuhan air di saat musim kemarau datang. “Biar gak susah-susah lagi cari airnya, pak”, sahut Marni. Sugiyanto, Kaur Kesra Desa Bondol, ketika ditemui seusai sholat Jum’at kemarin (28/06/2014) mengaku pernah mengusulkan pengadaan tandon air di desa Bondol. Keberadaan sumber air dan lokasi yang tidak memungkinkan menjadi salah satu kendalanya. “Biaya yang dibutuhkan juga sangat besar karena jauhnya lokasi dan dalamnya sumber air yang harus dibor”, katanya. Sugiyanto juga berharap, suatu saat nanti desanya akan punya tandon air sendiri sehingga warganya tidak kesulitan lagi memperoleh air bersih. (kang/dj)
0 komentar:
Posting Komentar