Diperta Bojonegoro berdialog dengan Poktan |
Ngambon (Djanggleng) - Hari ini Senin (21/07/2014), 4 (empat) orang petugas dari Dinas Pertanian (Diperta) Bojonegoro datang ke Desa Ngambon. Maksud kedatangan mereka adalah menyampaikan beberapa permasalahan terkait dengan usulan Bantuan benih padi hibrida yang diusulkan melalui Musrenbang beberapa waktu lalu. Di hadapan perwakilan 5 kelompok tani se kecamatan ngambon, Kabid Produksi, Rohmat Harianto, SP.MM, mengungkapkan bahwa untuk saat ini, persediaan padi hibrida varietas Devgen (DG) sedang kosong. Hal tersebut dikarenakan, PT. SHS sebagai penyedia tunggal yang ditunjuk Kementan sedang mengalami pailit (baca:kolaps). Sehingga, otomatis PT tersebut tidak dapat memenuhi permintaan petani. “Untuk sementara, kami tidak dapat memenuhi usulan bantuan padi hibrida jenis DG berkaitan dengan hal tersebut (PT. SHS),” jelas Rohmat. Oleh karena itu, Diperta belum bisa memastikan kapan akan dilakukan pelelangan. Sambil menunggu adanya kesiapan barang, maka Diperta dengan didampingi Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Ngambon, Djoko Widarto, SST berdiskusi dengan kelompok tani tentang teknik menanam padi Hibdrida varietas Sembada.
Kabid Produksi, Rohmat Harianto, SP.MM |
Menurut Sutopo, wakil Poktan Desa Ngambon, menanam padi varietas Sembada masih belum menunjukkan hasil panen yang memuaskan. Mungkin teknik yang kurang tepat atau sebab lain yang mengakibatkan terkendalanya tanam padi Sembada khususnya di wilayah ngambon. Menanggapi hal tersebut, menurut Djoko widarto, SST, kemungkinan pada saat tanam padi varietas ini kekurangan air sehingga bibitnya terlanjur tua. Padahal padi ini ditanam saat musim penghujan. Untuk mrndapatkan hasil yg maksimal, Qomaruddin, SP, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Sukosewu yang turut hadir menyarankan untuk teknik penyemaian menggunakan terpal, baki atau di halaman rumah. Karena pembibitan padi Sembada sangat sedikit, maka saat tanam disarankan untuk menancapkan 2-4 batang benih ke media tanam atau sawah. Persemaian yang menggunakan terpal tidak perlu diberi pupuk kimia, cukup disiram dengan air dan pupuk kandang. “Bisa juga menggunakan POC (Pupuk Organik Cair),” tambah Qomaruddin. Sedangkan media yang digunakan adalah tanah yang disaring dengan campuran pasir. “Perbandingannya 1:1 sudah ideal,” sarannya. Sedangkan penamananya di sawah menggunakan teknik jajar legowo. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir. "Sudah kita buktikan di Desa Sengon, dan setelah diukur hasilnya cukup signifikan," pungkas Djoko.
Rencananya, Diperta Bojonegoro akan memberikan bantuan baki 1500-2000 buah kepada masing-masing poktan sebagai media tanam untuk menghemat biaya. Sedangkan bantuan benih yang akan diberikan adalah 1 ton jenis padi hibrida varietas Sembada B-9 dengan perbandingan 15 kg/ha dengan atau jika tidak ada persediaan dapat diganti dengan Sembada I-168. Adapun rincian perolehan bantuan yang akan diterima oleh masing-masing kelompok tani adalah sebagai berikut :
No
|
Desa
|
Banyaknya (kg)
|
Jenis/Varietas
|
1
|
Ngambon
|
150
|
B-9/I-168
|
2
|
Bondol
|
240
|
B-9
|
3
|
Sengon
|
225
|
B-9/I-168
|
4
|
Nglampin
|
270
|
B-9/I-168
|
5
|
Karangmangu
|
120
|
B-9/I-168
|
(kang/dj)
0 komentar:
Posting Komentar