KKN-PPM UGM di Seni Grafir Kaca |
Ngambon-Djanggleng. Sore itu rombongan KKN-PPM UGM yang di basecamp Desa Ngambon dan beberapa lainnya yang di desa Sengon dan desa Bondol yang dikoordinir oleh M. Hamim bersama-sama melakukan kunjungan ke tempat pembuatan seni kaca grafir yang berada di kecamatan Ngambon milik Pak Irwan. Mereka antara lain : Irham Hanafi, Azalia Rohmi, M. Masruhan, Arlita .F, Saiful dan Dessy Puspa .A. Kerajinan kaca grafir merupakan karya seni yang sangat menakjubkan keindahannya, dari ukirannya yang begitu mendatail membuat suasana jika dipasang dirumah akan memberi warna dan seolah mempunyai arti kehidupan bagi rumah tersebut. Disalah satu wilayah Desa Ngambon tepatnya di RT 06 RW 02 Gang masuk Selatan Polsek Ngambon terdapat seorang warga yang mempunyai skill dan usaha kerajinan kaca grafir. Sdr. Irwan Setyanto, S.Pd.SD atau biasa dipanggil Pak Irwan yang kesehariannya bertugas mengajar di SD Negeri Ngambon I ini mempunyai skill yang luar biasa, mulai dari melukis, olahraga, musik dan juga yang sekarang ditekuni yaitu kerajinan kaca grafir. Pria kelahiran asli Bojonegoro, 27 tahun yang lalu ini membuka usaha sekitar 2 tahun ini, meskipun bliau berasal dari keluarga mampu tak lantas berpangku tangan saja. Dengan kesederhanaan yang bliau miliki dan motivasi selalu bekerja keras itulah yang membuat bliau selalu menikmati apa yang dikerjakan. “Urip iku penting tulus lan ikhlas nyambut gawe, mesti lak barokah ! (hidup itu penting tulus dan ikhlas dalam bekerja, pasti hasilnya barokah),” sepatah kata dari Pak Irwan.
Azalia Rohmi, mahasiswa UGM ini sangat terkesan dengan seni ini. “Wow,, menakjubkan, kiranya perlu dipelajari ini untuk menjadi bekal wirausaha di kampung halaman dan mengentaskan pengangguran”, kata mahasiswi fakultas seni budaya. Dari pesanan itu Pak Irwan berfikir kenapa tidak belajar membuat kerajinan atau mengukir kaca itu sendiri ? Dari hal itulah Pak Irwan berangkat ke Malang untuk blajar cara membuat kerajinan kaca grafir, yang awalnya sudah ada bakat seni dari dalam dirinya. Dan sekarang pun bliau juga sudah mempunyai 3 karyawan yang membantunya untuk mengukir kaca pesanan pelanggannya. Sehingga membantu membuka peluaSetiap hari antara 10 s/d 25 buah kaca yang diukir bersama karyawannya. Berbagai bentuk desain dan tema yang diinginkan pelanggannya, beliau mencoba menyanggupinya. Mulai dari gambar burung Elang, Bangau, tanaman Bambu, Wayang, Pemandangan Gunung dll. (Didik/Djanggleng)
0 komentar:
Posting Komentar