Ngambon (Djanggleng) - Batik merupakan seni budaya asli Indonesia. Berbagai macam jenis motif batik menunjukkan ciri khas masing masing daerahnya. Tak terkecuali batik jonegoroan. Selasa, (22/07/2014) suasana di balai desa Sengon terlihat berbeda. Sekitar 20-an remaja putri dan ibu-ibu PKK Desa Sengon tampak sibuk melakukan percobaan membatik di atas selembar kain. Dengan dipandu seorang tutor dari Griya Batik Jonegoroan, Ihkda Riesdiana, mereka mengikuti langkah demi langkah cara membatik. Mbak Ida, panggilan akrabnya, datang ke desa sengon atas undangan Mahasiswa KKN-PPM UGM Sub unit Desa Sengon untuk memberikan sosialisasi tentang Batik khususnya batik Jonegoroan. Beberapa hal yang disampaikan adalah mengenalkan berbagai jenis motif dan metode membatik, jenis bahan dan alat yang digunakan, serta istilah-istilah dalam proses membatik. "Agar lebih mengenal tentang Batik khususnya batik jonegoroan," katanya.
peserta memperhatikan dengan serius cara membatik |
Siti (15), salah satu peserta mengaku senang adanya sosialisasi dan pelatihan ini. Dia dan teman-teman sebayanya mendapatkan pengetahuan baru di bidang seni budaya khususnya membatik. Meski sulit, dia tetap semangat latihan. "Bermanfaat dan tentu saja saya akan ikut (pelatihan) lagi besok," kata Siti. Guk Yulianto, Kepala Desa Sengon, sengaja mengundang dan mengajak remaja putri karena di usia mereka rasa ingin tahunya sangat tinggi. "Anak muda biasanya, daya ingatnya masih tajam dan kreatifitasnya tinggi," kata Pak Guk, panggilan akrabnya. Mbak ida selaku tutor memberikan latihan dasar membatik khususnya batuk tulis, tentang bagaimana cara memegang canting yang benar dan posisi tangan saat membatik.
proses pembuatan pola/motif |
Wanita yang sudah sejak kecil belajar membatik dari neneknya ini juga mrnguasai motif batik Jonegoroan dan batik Tuban. Saat ini, mbak Ida juga memiliki butik di Purwosari, Bojonegoro yang menyediakan Batik Jonegoroan dan Batik Tuban. Ketua KIM Djanggleng, Djoko, juga diberikan kesempatan mencoba membatik di selembar kain. "Ternyata susah ya. Dibutuhkan latihan rutin saat menulis polanya pakai canting. Sekarang jadi mengerti, kenapa batik tulis harganya sangat mahal," ungkap Djoko. Setelah proses membatik selesai, dilanjutkan dengan proses perendaman dan pewarnaan. (Kang/dj)
0 komentar:
Posting Komentar