Ngambon (Djanggleng) – Siang ini, (Minggu/10/08/2014) bertempat di Balai Desa Sengon Kecamatan Ngambon, Tim KKN-PPM UGM dari fakultas Peternakan memberikan Pelatihan pembuatan Mesin Tetas Telur Ayam. Eky Susilo Wardhana, mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah agar peternak ayam di Desa Sengon mampu membuat sendiri mesin tetas telur secara sederhana. Selain itu juga dapat membantu peternak ayam di desa ini menghemat waktu dan biaya mengingat mesin tetas dalam bentuk jadi harganya cukup mahal. Di hadapan sebagian peternak ayam dan penghobi unggas, Eky, panggilan akrabnya, menjelaskan tahapan-tahapan dan peralatan apa saja yang diperlukan untuk membuat mesin tetas. Mulai dari ukuran, bahan hingga perkiraan biaya.
Mesin Tetas Sederhana |
Desain mesin tetas yang diperagakan merupakan desain yang sangat sederhana. Dengan bahan dasar mutipleks atau kayu, kawat ram dan kaca, mesin ini dapat dibuat sendiri. Menurut peserta, yang sebagian berprofesi sebagai tukang kayu, mengaku tidak kesulitan membuat desain mesinnya. Hanya saja, ada beberapa alat yang mungkin masih belum terbiasa digunakan seperti termostat (pengatur suhu). “Kalau di desa tidak ada yang menjual jika tidak pergi ke kota dulu,” kata Yanto, salah satu peserta. Eky menambahkan jika mesin dengan ukuran 30x30x32 cm mampu menampung 50-60 butir telur ayam kampung. “Dengan tingkat keberhasilan menetas antara 80-90%,” ungkapnya. Mesin ini juga dapat digunakan untuk telur-telur unggas jenis lain seperti bebek ataupun angsa. “Tentu saja yang membedakan adalah jangka waktu penetasannya,” tambah Eky.
Subiyanto, Sekretaris Desa Sengon yang juga turut hadir mengaku cukup senang dengan kegiatan ini. Dengan adanya ini, warganya bisa mengerti pembuatan mesin tetas sederhana sehingga tidak mengeluarkan biaya besar untuk membeli mesin jadi. “Jika mampu membuat sendiri, mengapa tidak?,” katanya. (kang/dj)
0 komentar:
Posting Komentar