::::SELAMAT HARI JADI KOTA BOJONEGORO KE-337, BOJONEGORO SEHAT PRODUKTIF DAN BAHAGIA, BOJONEGORO MATOH ::::

Minim Modal, Tak Surutkan Semangat Berkarya

Ditulis Oleh Unknown pada Minggu, 08 Juni 2014 | Minggu, Juni 08, 2014

Patonah, Pengrajin Rinjing (baca: Keranjang)
Ngambon, 08/06/2014
Usia yang tak lagi muda, Patonah (45) warga RT. 12 RW. 03 Dusun Badegan Desa Ngambon Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro, dengan cekatan menganyam helai demi helai lembaran bambu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam beberapa menit, jadilah bentuk rinjing (baca: keranjang). Dengan bahan dasar bambu yang dipotong menjadi helaian-helaian panjang, kemudian dianyam menjadi sebuah rinjing yang siap pakai. Dibantu Marji (58), suaminya, Patonah mampu membuat rata-rata 3-4 keranjang setiap harinya. Dengan alat seadanya, Patonah menganyam rinjing. Bendo, pisau dan uncek adalah beberapa alat sederhananya.”Susah mas kalau pakai uncek kalo melubangi rinjingnya. Seandainya pakai bor mungkin sehari bisa dapat 5 sampai 10 rinjing,” ujarnya sambil menganyam.


bahan anyaman
rinjing setengah jadi
Dengan harga yang tak seberapa, rinjing-rinjing ini dijual ke pasar dengan harga Rp. 7.000,00–Rp. 8.000,00 per buah. “Itupun kadang masih ditawar,” sambungnya. Patonah bersyukur. Dalam kesederhanaan hidupnya, masih diberikan rejeki yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam sepekan, paling tidak dirinya mendapatkan uang Rp. 90.000,00-Rp. 100.000. Dua putranya, masing-masing masih mengenyam pendidikan di SMKN Ngambon dan SMPN Ngambon. Profesi yang disudah digelutinya selama lebih dari 27 tahun ini hanya mampu memberikan beberapa bagian dari sedikit hasil yang didapat dari menjual anyaman rinjingTak banyak yang mengetahui keberadaan kerajinan ini. Berkali-kali Patonah dan suaminya mencoba mengajukan modal. Tapi tak sedikit pula yang menolak.”Saya tidak ingin hutang, mas”, jawabnya ketika ditanya apakah pernah mendapatkan pinjaman modal dari PNPM-MP.”Kalau ada yang memberi Alhamdulillah, kalau tidak ada ya tidak apa-apa”, sambungnya.

Alat bantu


Patonah berharap, ada uluran tangan dari pemerintah agar dia dapat mengembangkan usahanya. Karena hanya inilah sumber rejekinya. Tak punya sawah, maupun ladang untuk digarap. Suaminya terkadang bekerja serabutan untuk menutupi kekurangan kebutuhan keluarga. Dengan semangat inilah, keluarganya mampu bertahan dalam sulitnya hidup di saat ini. (kang/djanggleng)

Ditulis Oleh : Unknown ~KIM DJANGGLENG

kim djanggleng Anda sedang membaca artikel berjudul Minim Modal, Tak Surutkan Semangat Berkarya yang ditulis oleh KIM DJANGGLENG yang berisi tentang : Anda diperbolehkan mengcopy paste artikel ini tanpa seijin admin asal mencantumkan backlink.

Blog, Updated at: Minggu, Juni 08, 2014

1 komentar:

  1. semoga anaknya yang SMK itu punya ide yang matoh untuk rinjingnya patonah

    BalasHapus

KANAL BOJONEGORO

Relawan TIK Bojonegoro

Blogger Bojonegoro

MEDIA BOJONEGORO

KIM Djanggleng
Kanal Bojonegoro
Blogger Bojonegoro
Halo Bojonegoro
Blog Desa
Malowopati Web Design
R-TIK Bojonegoro
PPID Bojonegoro
indahnya bengawan bojonegoro
KIM Djanggleng